“Siapakah sejatinya aku? Apakah aku seorang guru? Apa itu guru?”
Guru adalah sang pembebas dan pejuang, karena guru dapat membebaskan seorang dari kebodohan keterbelakangan dalam berbagai renik bentuknya (Asef Umar Fakhruddin. 2011). Dengan bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswanya ketika proses belajar pembelajaran berlangsung tentu bagi mereka yang pada awalnya tidak mengetahui apapun akan menjadi mengerti.
Guru juga dapat dikatakan sebagai sang petualangan, maksudnya yaitu seorang guru dituntut untuk senantiasa terus belajar (Asef Umar Fakhruddin, 2011: 87). Tidak dibenarkan jika seorang guru menganggap diri paling pandai dan menganggap para peserta didik sebagai kumpulan makhluk dungu. Atau menganggap dirinya paham semua hal sehingga tidak perlu belajar lagi
Apabila terdapat beberapa siswanya yang tidak mampu dalam menyelesaikan masalah, maka guru wajib berjuang dengan sekuat tenaganya agar peserta didik dapat memahami dan menyelesaikan setiap permasalahan tersebut, dan dia harus mencari seribu cara untuk mencetak lulusan yang dapat memecahkan setiap permasalahan di lingkungan masyarakat.
Kegelisahan yang terus-menerus menyelimuti perasaan kehidupan seorang guru. Perasaan itu selalu melekat di mana berada. Guru dituntut untuk tetap menjunjung tinggi nama guru, dengan siapa bergaul tetap memakai kata guru. Segala sikap dan perilaku seorang guru akan tetap menjadi lampu sorot di berbagai sudut dan akan selalu menjadi lampu penerang di berbagai jalan.
Penulis: Masduki, S.Pd, Guru SDIA 25 Semarang
